Office Boy

on 12:57 PM

A jobless man applied for the position of "office boy" at Microsoft.

The HR manager interviewed him then watched him cleaning the floor as a test.

"You are employed." He said." Give me your e-mail address and I'll send you the application to fill in, as well as date when you may start."

The man replied "But I don't have a computer, neither an email."

I'm sorry", said the HR manager, "If you don't have an email, that means you do not exist. And who doesn't exist, cannot have the job."

The man left with no hope at all. He didn't know what to do, with only $100 in his pocket. He then decided to go to the supermarket and buy a 10Kg tomato crate. He then sold the tomatoes in a door to door round. In less than two hours, he succeeded to double his capital. He repeated the Operation three times, and returned home with $600. The man realized that he can survive by this Way, and started to go everyday earlier, and return late Thus, his money doubled or tripled every day. Shortly, he bought a cart, then a truck, then he had his own fleet of delivery vehicles.

5 years later, the man is one of the biggest food retailers in the city. .

He started to plan his family's future, and decided to have a life insurance.

He called an insurance broker, and chose a protection plan. When the conversation was concluded, the broker asked him his email. The man replied, "I don't have an email". The broker answered curiously, "You don't have an email, and yet have succeeded to build an empire.
Can you imagine what you could have been if you had an email?!!"

The man thought for a while and replied, "Yes, I'd be an office boy at Microsoft!"

Moral of the story:

M1 - Internet is not the solution to your life.

M2 - If you don't have internet, and work hard, you can be a Millionaire.
M3 - If you received this message by email, you are closer to being an office boy, than a millionaire
.
.........


Have a great day!!!


= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =


p/s: I'm jobless now by the way, and looking for work in Dunedin. If you know any, please let me know! (err, but I do have email. Should I apply for an office boy work?...)


Economic Recession

on 2:43 AM

Someone gave me link to this short animated presentation that explains the monetary system that we are using right now, plus its relation to current economic recession. Very simple and basic, but very informative as well. Note the stress on use of "usury" as well.





**Double click on the video to go to Youtube, and watch the rest of it there (part 2-5).

Kulit Jadi Saksi

on 7:11 AM



[19] Dan (ingatlah) hari dihimpun musuh-musuh Allah untuk dibawa ke Neraka, lalu mereka dijaga serta diatur keadaan dan perjalanannya masing-masing.

[20] Sehingga apabila mereka sampai ke Neraka, (maka) pendengaran dan penglihatan serta kulit-kulit badan mereka menjadi saksi terhadap mereka, mengenai apa yang mereka telah kerjakan.

[21]
Dan (setelah berlaku yang demikian), berkatalah mereka kepada kulit-kulit badan mereka: Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami? Kulit-kulit badan mereka menjawab: Allah yang berkuasa menjadikan tiap-tiap sesuatu pandai berkata-kata, telah menjadikan kami dapat berkata-kata dan Dialah yang menciptakan kamu pada mulanya dan kepadaNyalah kamu dikembalikan (untuk menerima balasan).

[22]
Dan semasa kamu berselindung (ketika melakukan dosa di dunia dahulu) bukanlah kerana kamu bimbangkan pendengaran dan penglihatan serta kulit-kulit badan kamu menjadi saksi terhadap perbuatan-perbuatan kamu yang berdosa itu, akan tetapi kerana kamu menyangka bahawa Allah tidak mengetahui kebanyakan dosa yang kamu lakukan (secara bersembunyi itu).

[23] Dan sangkaan kamu yang demikian, yang kamu sangka terhadap Tuhan kamu, itulah yang telah membinasakan kamu; (dengan sangkaan kamu yang salah itu) maka menjadilah kamu dari orang-orang yang rugi!

* * * * *

[30] Sesungguhnya orang-orang yang menegaskan keyakinannya dengan berkata: Tuhan kami ialah Allah, kemudian mereka tetap teguh di atas jalan yang betul, akan turunlah malaikat kepada mereka dari semasa ke semasa (dengan memberi ilham): Janganlah kamu bimbang (dari berlakunya kejadian yang tidak baik terhadap kamu) dan janganlah kamu berdukacita dan terimalah berita gembira bahawa kamu akan beroleh Syurga yang telah dijanjikan kepada kamu.

[31]
Kamilah penolong-penolong kamu dalam kehidupan dunia dan pada hari akhirat dan kamu akan beroleh pada hari akhirat apa yang diingini oleh nafsu kamu, serta kamu akan beroleh pada hari itu apa yang kamu cita-citakan mendapatnya.

[32]
(Pemberian-pemberian yang serba mewah itu) sebagai sambutan penghormatan dari Allah Yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani!

[33] Dan tidak ada yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada (mengesakan dan mematuhi perintah) Allah, serta dia sendiri mengerjakan amal yang soleh, sambil berkata: Sesungguhnya aku adalah dari orang-orang Islam (yang berserah bulat-bulat kepada Allah)!


p/s: Salam pagi 27 Ramadhan 1429H. Sekadar berkongsi dengan semua bacaan yang sungguh menyentuh hati dan fikiran. Moga amal ibadah dalam pesta ini diterima insyaAllah. Untuk terjemahan penuh surah yang dibaca sila klik di sini. (Fussilat: 19 - 36)

Today is a beautiful day...

on 11:05 PM

A blind boy sat on the steps of a building with a hat by his feet. He held up a sign which said: 'I am blind, please help.' There were only a few coins in the hat.
A man was walking by. He took a few coins from his pocket and dropped them into the hat. He then took the sign, turned it around, and wrote some words. He put the sign back so that everyone who walked by would see the new words.

Soon the hat began to fill up. A lot more people were giving money to the blind boy. That afternoon the man who had changed the sign came to see how things were.
The boy recognized his footsteps and asked, 'Were you the one who changed my sign this morning? What did you write?'

The man said, 'I only wrote the truth. I said what you said but in a different way.'
What he had written was: 'Today is a beautiful day and I cannot see it.'

Do you think the first sign and the second sign were saying the same thing?

Of course both signs told people the boy was blind. But the first sign simply said the boy was blind. The second sign told people they were so lucky that they were not blind. Should we be surprised that the second sign was more effective?

Moral of the Story: Be thankful for what you have. Be creative. Be innovative. Think differently and positively.

Invite others towards good with wisdom. Live life with no excuse and love with no regrets. When life gives you a 100 reasons to cry, show life that you have 1000 reasons to smile. Face your past without regret. Handle your present with confidence. Prepare for the future without fear. Keep the faith and drop the fear.

Great men say, 'Life has to be an incessant process of repair and reconstruction, of discarding evil and developing goodness. In the journey of life, if you want to travel without fear, you must have the ticket of a good conscience.'

The most beautiful thing is to see a person smiling!
And even more beautiful is, knowing that you are the reason behind it!

p/s: salam hari-hari terakhir ramadhan. jangan biarkan ia berlalu pergi tanpa sebarang usaha untuk mendapatkan yang terbaik dari bulan teragung...

.

Bergembiralah kamu!

on 12:38 PM

Bergembiralah kamu! Hanya beberapa hari sahaja lagi tinggal sebelum hadiah yang sangat hebat akan sampai. Hadiah yang sangat luas rahmatnya, sangat besar keampunan di dalamnya, dan sangat hebat keberkatannya. Hadiah ini untuk semua muslim di seantero dunia, tidak kira di mana seseorang itu berada.
Tahukah anda apa hadiah itu???

Itulah Ramadhan al-Kareem. Bulan yang ditunggu-tunggu oleh pemuda pemudi Islam terutamanya untuk berlumba-lumba mengejar kebaikan, kerahmatan dan keampunan. Bulan di mana peristiwa besar Lailatul Qadr berlaku, yang mana malam itu lebih baik dari seribu bulan dan bulan kemuncak pengibadatan orang-orang Islam untuk mengejar darjat muttaqin di sisi Allah SWT. Di bulan ini juga berlaku beberapa peristiwa besar dan penting bagi kaum muslimin. Antaranya peristiwa peperangan Badar pada 17 Ramadhan 2 H, pembukaan kota Makkah pada 10 Ramadhan 8 H, pembukaan Kota Andalus pada 92 H dan peperangan Ain Jalut pada 658 H.

“Ya Allah, pertemukan kami dengan Ramadhan. Bantulah kami Ya Allah untuk menunaikan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya dan melakukan Qiam pada malamnya.Ya Allah, terimalah segala amalan kami ini. Amin…”


Sesunguhnya Rasulullah SAW sangat gembira apabila menyambut kedatangan Ramadhan ini dan baginda juga memberikan khabar gembira kepada umatnya akan kedatangan bulan ini. Kegembiraan ini dapat dilihat secara ringkas menerusi intipati khutbah baginda dalam menyambut kedatangan Ramadhan yang mulia ini.

Dari Salman Al-Farisi r.a. berkata: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah pada hari terakhir bulan Sya’ban:
Wahai manusia telah datang kepada kalian bulan yang agung, bulan penuh berkah, didalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasanya wajib, dan qiyamullailnya sunnah. Siapa yang mendekatkan diri dengan kebaikan, maka seperti mendekatkan diri dengan kewajiban di bulan yang lain. Siapa yang melaksanakan kewajiban, maka seperti melaksanakan 70 kewajiban di bulan lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran balasannya adalah surga. Bulan solidaritas, dan bulan ditambahkan rezeki orang beriman. Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka diampuni dosanya dan dibebaskan dari api neraka dan mendapatkan pahala seperti orang orang yang berpuasa tersebut tanpa dikurangi pahalanya sedikitpun.”
Kami berkata: Wahai Rasulullah SAW Tidak semua kita dapat memberi makan orang yang berpuasa?
Rasul SAW bersabda: “Allah memberi pahala kepada orang yang memberi buka puasa walaupun dengan satu biji kurma atau seteguk air atau susu. Ramadhan adalah bulan dimana awalnya rahmat, tengahnya maghfirah dan akhirnya pembebasan dari api neraka. Siapa yang meringankan orang yang dimilikinya, maka Allah mengampuninya dan dibebaskan dari api neraka. Perbanyaklah melakukan 4 perkara; dua perkara membuat Allah redha dan dua perkara Allah tidak butuh dengannya. 2 perkara itu adalah; Syahadat Laa ilaha illallah dan beristighfar kepada-Nya. Adapaun 2 perkara yang Allah tidak butuh adalah engkau meminta surga dan berlindung dari api neraka. Siapa yang membuat kenyang orang berpuasa, Allah akan memberikan minum dari telagaku (Rasul SAW) satu kali minuman yang tidak akan pernah haus sampai masuk syurga.”(HR al-‘Uqaili, Ibnu Huzaimah, al-Baihaqi, al-Khatib dan al-Asbahani)

Bersediakah kamu?

Jadi persoalannya kini bersediakah kita untuk menyambut bulan yang mulia ini? Atau mungkin ada yang masih tidak tahu atau tidak jelas mengapa perlu bersedia?
Sesetengah orang mungkin akan berkata, “Ahh, bulan puasa aje. Nak bersedia apa? Sediakan stok makanan untuk berbuka boleh laa.” Atau, mungkin ada juga yang akan bertanya, “Bulan puasa? Hmm, mesti aku penat dan letih nanti. Susah laa aku macam ni. Nak belajar susah, nak bangun pagi susah, nak pergi kelas susah, apa lagi nak tahan lapar dalam sejuk-sejuk Dunedin nih!”
Jadi bagaimana agaknya kita menghadapi masalah-masalah seperti ini? Itulah sebenarnya penting untuk kita bersiap sedia. Persiapan menyambut Ramadhan bukan hanya dengan menyimpan stok makanan atau memuaskan nafsu makan, tetapi lebih besar dari itu. Mari kita selidiki sama-sama bagaimana mempersiapkan diri untuk menyambut bulan yang mulia ini.

1) Persediaan Mental

Bagaimana agaknya mental mempengaruhi persediaan kita menyambut Ramadhan? Pertama-tamanya, tahniah pada anda kerana usaha anda untuk membaca artikel ini menunjukkan mental anda sedikit sebanyak sudah bersedia. Persiapan mental ini penting supaya usaha dan keyakinan kita sepanjang bulan Ramadhan akan kekal dan bertambah, tidak turun naik terutamanya di bahagian penghujung Ramadhan apabila segala macam tarikan jualan murah dan persiapan raya merajai persekitan kita. Orang yang bersedia secara mental akan mampu untuk meneruskan proses ibadah Ramadhan, hinggakan mampu beriktikaf dan ber’taqarrub’ kepada Allah di penghujung Ramadhan. Ada benarnya pendapat mereka yang berkata bahawa kejayaan dalam Ramadhan bagi seseorang dilihat pada ibadah di penghujung bulan.

2) Persediaan Spiritual (Ruhiyah)

Persediaan ini dapat dilakukan dengan memperbanyakkan bacaan al-Quran, zikir, solat sunat dan puasa sunat apabila Ramadhan semakin hampir. Jika sebelum ini anda hanya membaca sehelai muka al-Quran sehari, tingkatkanlah perlahan-lahan kepada dua atau tiga muka. Begitu juga dengan solat malam dan solat subuh berjamaah di masjid, latihlah diri untuk bangun di awal pagi. Contoh yang terbaik bagi persediaan ini dapat dilihat pada qudwah hasanah kita, sebagaimana diriwayatkan oleh Aisyah r.a. berkata, “Saya tidak melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan Ramadhan; dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali pada bulan Say’ban.” (HR Muslim)


3) Persediaan Fikriah (Pemahaman)

Persediaan ini dilakukan dengan mendalami ilmu-ilmu Allah SWT, khususnya ilmu yang berkaitan dengan ibadah Ramadhan. Realiti hari ini memperlihatkan ramai yang berpuasa hanya sekadar menahan lapar dan minum. Hal ini berlaku kerana ibadah puasa itu tidak dilandaskan dengan ilmu yang cukup. Pastinya kita tidak mahu beramal tanpa ilmu, kerana ianya akan menjadi sia-sia seperti pohon yang tidak berbuah. Antara ilmu yang boleh dibaca dan dipelajari adalah tentang erti ibadah puasa, cara-cara solat sunat tarawih dan solat sunat malam, hukum hakam dalam bersahur, berpuasa, berbuka dan sebagainya. Jika anda tidak mempunyai sumber bacaan untuk ini, mintalah dari mereka yang lebih tahu dan mnegerti.

4) Persediaan Fizikal

Mengapakah persediaan ini penting? Bayangkan jika anda berpuasa dalam keadaan anda selesama atau demam, susah bukan? Pastinya anda tidak mahu duduk sepanjang hari di dalam bilik dan di bawah selimut ketika berpuasa. Maka itulah pentingnya untuk menjaga kesihatan anda dan sahabat-sahabat anda juga. Antara langkah praktikal yang boleh dilakukan adalah membersihkan bilik, rumah dan masjid, tidak terlibat dalam aktiviti-aktiviti yang boleh mendedahkan kepada kecederaan seperti bermain ragbi tanpa henti dan juga menjaga waktu tidur anda setiap hari. Elakkan tidur lewat malam, sebaliknya tidurlah awal dan kemudian bangun awal untuk solat malam. Menghiaskan diri, bilik, rumah dan kawasan persekitaran juga termasuk dalam persediaan ini.

5) Persediaan Harta

Mungkin ramai yang tertanya-tanya mengapa persediaan ini perlu. Mari kita sama-sama fikirkan. Sebelum ini, bila tiba bulan Ramadhan, berapa banyakkah yang kita bazirkan untuk membeli lauk-pauk hidangan untuk berbuka? Atau berapa banyak yang kita habiskan untuk membeli kuih raya, baju raya, handphone raya, songkok raya dan sebagainya? Dalam bulan Ramadhan ini kita digalakkan untuk memberi makan kepada orang lain terutamanya ketika berbuka, bukan untuk memberi makan tanpa henti kepada diri sendiri. Maka didiklah diri untuk berbelanja dengan cermat sejak dari sebelum Ramadhan lagi. Banyakkan bersedekah pada ahli keluarga, orang miskin dan juga pada sahabat-sahabat di sekeliling kita. Jangan lupa juga untuk tunaikan zakat fitrah anda di penghujung Ramadhan.

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
[Al-Baqarah 2: 183]


Tingkatkan Prestasi & Muhasabah Sentiasa

Satu pegangan yang penting bagi seorang muslim adalah biar hari ini lebih baik dari semalam, dan esok labih baik dari hari ini. Dalam erti kata lain, hidup ini perlukan peningkatan yang berterusan!
Jika tahun lepas kita mampu berpuasa selama sebulan dan mengkhatamkan setengah daripada al-Quran, maka tahun ini tingkatkan azam dan usaha untuk mengkhatamkan keseluruhan al-Quran. Ajak rakan-rakan serumah untuk bertadarus dan bangun malam, hidupkan bacaan zikir dan ma’thurat selepas subuh dan sebelum maghrib, dan sentiasa menilai amalan harian di penghujung setiap hari. Muhasabah, atau evaluation merupakan satu perkara pokok yang kita tidak boleh tinggalkan. Untuk membantu dalam muhasabah ini, disertakan (klik: borang muhasabah) untuk simpanan anda sendiri. Anda yang menjawabnya, dan anda juga yang memeriksanya. Amanah ini untuk anda simpan dan nilai, moga membantu dalam mempertingkatkan ketaqwaan diri.

Wallahua’alam

“Ramadhan merupakan jihad ruhi yang menguji keimanan manusia dan kekuatan iradahnya. Semakin kita dapat mengekang gelojak keinginan nafsu, maka semakin hampir kita dengan kelazatan rohani. Apabila kita mampu menguasai diri, maka akan terbukalah pintu-pintu kemenangan.”

(Entry ini ditulis untuk DuniaDeen)

Ya Allah, pertemukanlah kami dengan Ramadhan

on 12:31 PM

Bagaimana kita menyambut bulan yang mulia ini...

  • Kita niatkan untuk berpuasa.
  • Kita niatkan untuk menjaga supaya menunaikan solat di masjid.
  • Kita niatkan untuk tilawah al-Quran dan menghafaz sebanyak-banyaknya darinya, dan begitu juga kita niatkan untuk menghafaz hadis-hadis Nabi SAW
  • Kita niatkan untuk menunaikan solat tarawih.
  • Kita menolong yg fakir dan bersedekah kepada yang miskin.
  • Kita berniat utk i'tikaf (di masjid) dan menghidupkan lailatul qadr.
  • Kita berniat menghubung silaturrahim dan menziarahi jiran.
  • Kita perbanyakkan doa dan tadharru' (memohon, merayu) kpd Allah supaya membantu saudara-saudara kita di Palestin, Iraq, dan semoga Dia menjaga negara-negara kaum muslimin dari tipu daya musuh-musuh.
  • Kita menyambut ramadhan dengan gembira dan hati yang suka. Menghiaskan perhiasan yang cantik di setiap tempat (rumah, dan jalan2 dan sekolah2).
  • Kita menyambut kedatangan bulan yang mulia dengan gembira dan ucapan tahniah antara satu sama lain sempena kedatangan bulan mulia ini (ziarah, berhubung dengan telefon) dan galakkan diri berbuat amal kebaikan.
  • Kita menyambut Ramadhan dgn berlumba-lumba ke arah kebaikan dan mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya. Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ramadhan tiba kepadamu, bulan yg berkat, Allah mendatangimu di dalamnya (Ramadhan), dan rahmat turun dan kesalahan dihapuskan, diperkenankan doa-doa, Allah melihat kepada perlumbaan2 (di antaramu dalam mengejar kebaikan), malaikat-malaikatNya kagum denganmu, maka Allah perlihatkan kebaikan pada diri-dirimu; sesungguhnya orang yang celaka ialah orang yg diharamkan rahmat Allah azza wa jalla". Maka ayuhlah kekasih-kekasihku, kita berlumba-lumba bersama-sama saudara-saudara kita dan sahabat-sahabat kita untuk berbuat kebaikan di dalam bulan yang hebat ini.



Kita memohon kepada Allah azza wa jalla agar memuliakan kita dengan Ramadhan dengan segala kebaikan, dan agar Dia mengurniakan kepada kita dengan keafdhalan dan berkat, dan agar Dia membantu umat kita dan membebaskannya daripada ujian-ujian dan malapetaka...
Ya Allah, perkenankanlah.
.

Focusing on problems or solutions?

on 8:09 PM


Difference between focusing on problems and focusing on solutions

Case 1

When NASA began the launch of astronauts into space, they found out that the pens wouldn't work at zero gravity (ink won't flow down to the writing surface). To solve this problem, it took them one decade and $12 million. They developed a pen that worked at zero gravity, upside down, underwater, in practically any surface including crystal and in a temperature range from below freezing to over 300 degrees C.

And what did the Russians do...?? They used a pencil.

Case 2

One of the most memorable case studies on Japanese management was the case of the empty soapbox, which happened in one of Japan's biggest cosmetics companies. The company received a complaint that a consumer had bought a soapbox that was empty. Immediately the authorities isolated the problem to the assembly line, which transported all the packaged boxes of soap to the delivery department. For some reason, one soapbox went through the assembly line empty.

Management asked its engineers to solve the problem. Post-haste, the engineers worked hard to devise an X-ray machine with high-resolution monitors manned by two people to watch all the soapboxes that passed through the line to make sure they were not empty. No doubt, they worked hard and they worked fast but they spent a whoopee amount to do so.

But when a rank-and-file employee in a small company was posed with the same problem, he did not get into complications of X-rays, etc., but instead came out with another solution. He bought a strong industrial electric fan and pointed it at the assembly line. He switched the fan on, and as each soapbox passed the fan, it simply blew the empty boxes out of the line.

Moral: Always look for simple solutions.

Devise the simplest possible solution that solves the problems

Always Focus on solutions & not on problems!

= = = = = = = = = = = = = == = =

Khairan

on 8:29 PM

I found these nasyeeds accidentally on imeem yesterday. Personally, they have a very deep meaning and value to me as they remind me of my time back in Maktab Mahmud Alor Setar (MMAS) in 1999 till 2001. I was part of this nasyeed group called Khairan (i.e. two good things, which refer to the statement in this verse in Quran - Al-Baqarah 2:201). Normally on weekends we travelled around the state either for performances, competitions or trainings. Now the group is called Zulfan, and of course, without me in it.
*I was just a percussionist though, not the vocalist =)

.

Zulfan - 03 - Persada Perjuangan - Zulfan


Persada Perjuangan
Album : Kedamaian


Masih mekar kenangan indah,
Zaman gemilang islam menjulang,
Ketika rasul ada bersama,
Para sahabat mentadbir dunia,

Zaman nubuwwah era khulafa’,
Islam umpama api membara,
Menerangi ummah dan juga sahabat,
Bahangnya bagai membakar lawan.

Di celah itulah kami mengatur,
Lankah membina sebuah tamadun,
Satu barisan satu perjuangan,
Bersama kita segera tunaikan,
Amanah rasul itu yg utama,

Ayuh semua para mujahid,
Ayuh semua mujahidah,
Mari bersama kita nyalakan,
Bara perjuangan di dalam diri,
Agar tertegak kalimah ilahi.

.

Somewhere in Baling if I'm not mistaken. Just a random practise before one of the performances. The only photo in soft-copy left with me. I still keep that blue t-shirt (with Khairan and its members names written at the back) with me right now in NZ!
.

Bicara Cinta - Zulfan

Bicara Cinta
Album : Kedamaian


Cinta ilahi cinta sejati membawa bahgia kekal abadi
Cinta manusia hanya sementara tika di dunia yang akan fana

Cinta wanita membawa kecewa jika tiada restu agama
Cintakan harta tangan-tangankan laburkan ia ke jalan Allah

Cinta dunia ,cinta dunia untungnya tiada
Jika dilupa akhirat sana
Cinta ilmu,cinta ilmu ruginya tiada untung dunia,untung akhirat

Renunglah wahai teman semua
Cinta yang mana pilihan kita
Bicara cinta yang kubawakan
Jadi pedoman dalam kehidupan

Lirik :Hamizan/Masyudiee
Lagu:Badrul Hanif/Husni
.

Insan Rabbani

on 1:14 AM




Berapa Nilai Harga Nyawa Manusia?

on 7:39 PM

Berita terbaru di media melaporkan anggaran kematian kerana taufan Nargis di Myanmar minggu lalu mungkin mencecah 128 000 orang. Dalam masa 24 jam dari artikel ini ditulis pula, ribut taufan kedua dijangka akan melanda negara yang sudah musnah dan dalam keadaan kritikal ini. Kira-kira 2 juta orang penduduknya hilang tempat tinggal, kekurangan bekalan makanan dan air yang bersih, serta menghadapi ancaman wabak penyakit yang akan menular kesan daripada bencana yang berlaku.

Pada masa yang sama di bahagian timur peta dunia, jumlah mangsa yang meninggal dunia, hilang dan dikhuatiri tertimbus dalam runtuhan kerana gempa bumi di China pula dianggarkan lebih dari 40 000 orang. Nyawa kira-kira 600 000 orang penduduk di bandar Dujiangyan pula dalam keadaan terancam kerana empangan Zipingpu berhampiran mungkin akan runtuh kesan daripada kerosakan dan rekahan selepas gempa bumi lalu.

Delta Irrawady yang terkenal dengan kesuburan tanahnya kini telah ditenggelami air. Bandar-bandar yang dahulu berdiri megah kini sudah hilang bila bangunan-bangunan yang dibina tunduk menyembah bumi. Taufan yang melanda Myanmar merosakkan dan menghancurkan apa sahaja yang berada dalam laluannya. Gempa bumi di China juga begitu. Gegaran dan rekahan yang berlaku tidak memilih antara satu tempat dengan tempat yang lain, asalkan mereka berada dalam kawasan amplitudnya. Dalam masa satu minggu sahaja, kedua-dua bencana ini telah mengorbankan beratus-ratus ribu nyawa dan menyebabkan berjuta-juta orang lagi tinggal dalam kesempitan, keperitan dan kesusahan.

Melihat pada angka kematian dan kecederaan ini, timbul satu persoalan pada diri. Berapa nilai harga nyawa manusia? Jika segala infrastruktur, tanaman, ternakan dan perniagaan yang musnah atau hilang boleh dinilai dengan harga pasaran, kos pembinaan dan penjagaannya, maka bolehkah nyawa manusia juga dinilai sebegitu?

Sebagai seorang muslim, pertamanya kita perlu sedar bahawa segala bencana yang berlaku adalah ketetapan dari Allah SWT. Taufan dan gempa bumi hanyalah ‘makhluk’ yang muslim seperti manusia, di mana tugasnya adalah untuk tunduk, patuh dan menyerah diri pada Maha Pencipta. Keduanya adalah muslim secara Ijbari (terpaksa) yang tiada pilihan selain daripada tunduk kepada kehendak Allah SWT.

Manusia juga pada asalnya begitu. Diri yang dicipta lengkap dengan pelbagai sistem badan yang menyokong untuk hidup adalah juga Islam Ijbari. Jika manusia cuba menentang Islam secara terpaksa ini, maka manusia tidak lagi dapat hidup. Contohnya apabila seseorang cuba untuk menentang ketetapan Allah SWT dengan mengatakan bahawa dia tidak memerlukan oksigen untuk bernafas. Jika dia cuba melaksanakan perkataannya ini, maka kesudahannya sudah pasti. Dia tidak akan dapat hidup dan selepas beberapa ketika akan sesak nafas dan mati di situ juga. Dia tidak dapat tidak perlu tunduk dan patuh pada ketetapan ini, kerana inilah yang dikatakan sebagai Islam Ijbari yang ada pada semua manusia ciptaan Allah SWT.

Seterusnya, satu kelebihan kepada manusia sebagai sebaik-baik kejadian adalah mereka diberikan kebebasan untuk memilih samada untuk beriman atau tidak kepada Allah SWT. Perkara ini disimpulkan sebagai Islam Ikhtiari (pilihan) di mana manusia boleh memilih samada mahu menjadi mu’min atau kafir. Rasulullah SAW telah diutus kepada manusia untuk menjelaskan hakikat dan matlamat kehidupan. Baginda telah menunjukkan jalan yang lurus dan juga jalan yang sebaliknya. Dua tinggalan baginda yang paling berharga, al-Quran dan as-Sunnah, menjadi sumber rujukan hingga ke akhir zaman. Maka golongan yang memilih untuk beriman dan melaksanakan tuntutan keimanan mereka dengan sebaiknya, beruntunglah mereka kerana telah dijanjikan balasan terbaik di akhirat kelak. Dunia dan isinya akan redha dan datang kepada golongan ini kerana mereka punya satu persamaan. Kedua-duanya tidak kufur kepada Maha Berkuasa. Manakala bagi golongan yang menolak dan cuba menutup kebenaran (kufur), bagi mereka telah dijanjikan azab dan seksaan. Malah dunia dan isinya juga tidak redha pada perbuatan mereka.

“Maka betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan kerana (penduduknya) dalam keadaan zalim, sehingga runtuh bangunan-bangunannya dan betapa banyak pula sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi (tidak ada penghuninya).

Maka tidak pernahkah mereka berjalan di muka bumi sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta,

tetapi YANG BUTA IALAH HATI DI DALAM DADA.”

[Al-Hajj: 45-46]

Sejarah telah membuktikan bahawa bagi setiap kaum atau kelompok manusia itu ada waktu jatuh dan bangunnya. Begitulah sunnatullah yang telah ditetapkan. Beberapa bulan dahulu kerajaan junta Myanmar yang telah berkuasa selama dua dekad rakus menangkap dan menindas rakyatnya yang bangkit menentang pemerintahan tentera. Negara luar yang mahu masuk campur pada ketika itu diminta “jaga tepi kain sendiri”. Kini mereka pula ditekan dari segenap pelusuk dunia kerana tidak cekap dan lambat dalam operasi menyelamat dan membantu mangsa-mangsa taufan Nargis. Malah ada laporan yang mengatakan mereka cuba mengambil kesempatan atas kesusahan rakyat dengan menyelewengkan bantuan yang diterima dan meminta ‘upah’ dari pihak-pihak luar yang cuba menghulurkan bantuan. Mungkinkah nilaian yang diletakkan pada ratusan ribu nyawa penduduknya yang terkorban itu begitu rendah sehingga mereka sanggup berbuat begitu?

Keadaan di China juga tidak jauh berbeza jika difikirkan. Tindakan pihak polis China menangkap serta menembak mati sami dan penunjuk perasaan di Tibet dua bulan lalu mendapat kritikan dan bantahan dari para aktivis sosial di seluruh dunia. Kempen memboikot sukan olimpik di Beijing pada bulan Ogos tahun ini sudahpun dimulakan. Malah bantahan-bantahan dapat dilihat daripada penunjuk perasaan yang cuba menghalang larian obor olimpik di seluruh dunia, termasuk di Malaysia. Kini tumpuan beralih pula pada operasi menyelamat dan mencari mangsa-mangsa gempa bumi dasyat berukuran 7.5 skala ritcher di selatan China beberapa hari lalu. Suatu yang sangat kontradik antara dua peristiwa ini. Kes yang pertama menangkap dan menembak mati, manakala yang kedua mencari (baca: membebaskan yang terperangkap) dan menyelamat! Apakah nilai nyawa mereka yang terperangkap kini lebih daripada mereka yang bebas tetapi ditembak dahulu?

Apapun yang berlaku, kita sebagai muslim sebenarnya punya neraca yang terbaik untuk menilai sesuatu. Ingatlah yang kita menilai hanya dengan neraca nilaian Allah SWT, bukan dengan neraca nilaian manusia. Mungkin pada sesuatu ketika, kita tidak mampu untuk memahami nilaian Allah SWT, tetapi ingatlah bahawa Dia Yang Maha Penyayang sentiasa memberikan yang terbaik untuk diri kita, selagi kita berusaha dengan cara yang diterima-Nya. Jika kita mahu memuaskan hati manusia (baca: nafsu) maka sampai bilapun ia tidak akan tercapai. Letakkanlah neraca nilaian Allah SWT pada tempat yang pertama dalam segala perkara.

Beringatlah bahawa kematian itu boleh berlaku pada bila-bila masa. Sentiasa berusaha untuk membersihkan hati supaya ia tidak buta dek kesalahan-kesalahan yang kita lakukan. Bebaskanlah diri daripada kongkongan jahiliah, iaitu sesuatu yang selain daripada Islam, sebelum terlambat. Pada saat ini, atau seketika nanti (atau bila-bila sahaja mungkin!) kehidupan ini tidak akan bererti lagi bagi kita. Segala kesenangan dan kemewahan dunia akan lenyap. Yang tinggal hanyalah amalan-amalan kita, sedekah jariah dan doa dari anak-anak yang soleh.

Wahai saudara, mari kita fikirkan. Berapakah nilai harga nyawa diri kita pula?



(p/s: entry ini ditulis untuk disiarkan di DuniaDeen)

Mother

on 5:12 PM

Ibuku seorang pembohong ???

Memang sukar untuk orang lain percaya,tapi itulah yang berlaku. Ibu saya memang seorang pembohong!! Sepanjang ingatan saya sekurang-kurangnya 8 kali ibu membohongi saya. Saya perlu catatkan segala pembohongan itu untuk dijadikan renungan anda sekalian.

Cerita ini bermula ketika saya masih kecil. Saya lahir sebagai seorang anak lelaki dalam sebuah keluarga miskin. Makan minum serba kekurangan. Kami sering kelaparan. Adakalanya, selama beberapa hari kami terpaksa makan berlaukkan ikan masin dikongsi satu keluarga. Sebagai anak yang masih kecil, saya sering saja merungut. Saya menangis mahukan nasi dan lauk yang banyak. Tapi ibu cepat memujuk. Ketika makan, ibu sering membahagikan bahagian nasinya untuk saya. Sambil memindahkan nasi ke mangkuk saya, ibu berkata : ""Makanlah nak ibu tak lapar." – PEMBOHONGAN IBU YANG PERTAMA.

Ketika saya mulai besar ibu yang gigih sering meluangkan watu senggangnya untuk pergi memancing di tali air berhampiran rumah. Ibu berharap dari ikan hasil pancingan itu dapat memberikan sedikit makanan untuk membesarkan kami adik-beradik. Pulang dari memancing, ibu memasak gulai ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu saya memakan gulai ikan itu ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang daripada bekas sisa ikan yang saya makan tadi. Saya sedih melihat ibu seperti itu.. Hati saya tersentuh lalu dengan menggunakan sudu saya memberikan ikan itu kepada ibu. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya. Ibu berkata : "Makanlah nak, ibu tak suka makan ikan." – PEMBOHONGAN IBU YANG KEDUA.

Di usia awal remaja, saya masuk sekolah menengah. Ibu pergi ke kedai dengan membawa sejumlah penyapu lidi dan kuih-muih untuk menyara persekolahan saya,abang dan kakak. Suatu dinihari lebih kurang pukul 1.30 pagi saya terjaga dari tidur. Saya melihat ibu membuat kuih dengan beremankan sebuah pelita di hadapannya. Beberapa kali saya melihat kepala ibu terhangguk kerana mengantuk. Saya berkata : "Ibu, tidurlah, esok pagi ibu kena pergi kebun pula." Ibu tersenyum dan berkata : "Cepatlah tidur nak, ibu belum mengantuk lagi." – PEMBOHONGAN IBU YANG KETIGA.

Di hujung musim persekolahan, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemani saya pergi ke sekolah untuk menduduki peperiksaan penting. Ketika hari sudah siang, terik panas matahari mulai menyinari, ibu terus sabar menunggu saya di luar dewan. Ibu seringkali saja tersenyum dan mulutnya terkumat-kamit berdoa kepada Illahi agar saya lulus ujian peperiksaan ini dengan cemerlang. Ketika loceng berbunyi menandakan ujian sudah selesai, ibu dengan segera menyambut saya dan menuangkan kopi yang sudah disiapkan dalam botol yang dibawanya. Kopi yang kental itu tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang jauh lebih kental. Melihat tubuh ibu yang dibasahi peluh, saya segera memberikan cawan saya itu kepada ibu dan menyuruhnya minum. Tapi ibu cepat-cepat menolaknya dan berkata : "Minumlah nak, ibu tak haus!!" – PEMBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT.

Setelah pemergian ayah kerana sakit, iaitu selepas saya baru beberapa bulan dilahirkan, ibulah yang mengambil tugas sebagai ayah kepada kami sekeluarga. Ibu bekerja mengambil upah di kebun, membuat penyapu lidi dan menjual kuih-muih agar kami tidak kelaparan. Tapi apalah sangat kudrat seorang ibu. Kehidupan keluarga kami semakin susah dan susah. Melihat keadaan keluarga yang semakin parah, seorang pakcik yang baik hati dan tinggal berjiran dengan kami, datang untuk membantu ibu. Anehnya, ibu menolak bantuan itu. Jiran-jiran sering kali menasihati ibu supaya menikah lagi agar ada seorang lelaki yang akan menjaga dan mencarikan wang untuk kami sekeluarga. Tetapi ibu yang keras hatinya tidak mengendahkan nasihat mereka. Ibu berkata : "Saya tidak perlukan cinta dan saya tidak perlukan lelaki." – PEMBOHONGAN IBU YANG KELIMA.

Setelah kakak dan abang habis belajar dan mula bekerja, ibu sudah pun tua. Kakak dan abang menyuruh ibu supaya berehat sahaja di rumah. Tidak payahlah lagi bersusah payah dan bersengkang mata untuk mencari duit. Tetapi ibu tidak mahu. Ibu rela pergi ke pasar setiap pagi menjual sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakak dan abang yang bekerja jauh di kota besar sering mengirimkan wang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, pun begitu ibu tetap berkeras tidak mahu menerima wang tersebut. Malahan ibu mengirim balik wang itu dan ibu berkata : "Jangan susah-susah, ibu ada duit." – PEMBOHONGAN IBU YANG KEENAM.

Setelah tamat pengajian di universiti, saya melanjutkan lagi pelajaran ke peringkat sarjana di luar Negara. Pengajian saya di sana dibiayai sepenuhnya oleh sebuah syarikat besar. Sarjana itu saya sudahi dengan cemerlang,kemudian saya pun bekerja dengan syarikat yang telah membiayai pengajian saya juga di luar negara. Dengan gaji yang agak lumayan, saya berhajat membawa ibu untuk menikmati penghujung hidupnya di luar negara. Pada pandangan saya, ibu sudah puas bersusah payah untuk kami. Hampir seluruh hidupnya habis dengan penderitaan, eloklah kalau hari-hari tuanya ini ibu habiskan dengan keceriaan dan keindahan pula. Tetapi ibu yang baik hati, menolak ajakan saya. Ibu tidak mahu menyusahkan anaknya ini dengan berkata ; "Tak payahlah, ibu tak biasa tinggal di negara orang." – PEMBOHONGAN IBU YANG KETUJUH.

Beberapa tahun berlalu, ibu semakin tua.. Suatu malam saya menerima berita ibu diserang penyakit kanser. Ibu mesti dibedah secepat mungkin. Saya yang ketika itu berada jauh diseberang samudera terus segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Saya melihat ibu terbaring lemah di katil hospital setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap wajah saya dengan penuh kerinduan. Ibu menghadiahkan saya sebuah senyuman biarpun agak kaku kerana terpaksa menahan sakit yang menjalari setiap inci tubuhnya.. Saya dapat melihat dengan jelas betapa seksanya penyakit itu telah memamah tubuh ibu sehingga ibu menjadi terlalu lemah dan kurus. Saya menatap wajah ibu sambil berlinangan air mata. Saya cium tangan ibu kemudian saya kecup pula pipi dan dahinya. Di saat itu hati saya terlalu pedih, sakit sekali melihat ibu dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu tetap tersenyum dan berkata : "Jangan menangis nak, ibu tak sakit." – PEMBOHONGAN IBU YANG KELAPAN.

Setelah mengucapkan pembohongan yang kelapan itu, ibunda tercinta menutup matanya untuk kali terakhir kali.

Anda bertuah kerana masih mempunyai ibu dan ayah. Anda boleh memeluk dan menciumnya. Kalau ibu anda jauh dari mata, anda boleh menelefonnya sekarang, dan berkata, 'Ibu,saya sayangkan ibu.' Tapi tidak saya. Sehingga kini saya diburu rasa bersalah yang amat sangat kerana biarpun saya mengasihi ibu lebih dari segala-galanya, tapi tidak pernah sekalipun saya membisikkan kata-kata itu ke telinga ibu, sampailah saat ibu menghembuskan nafasnya yang terakhir.


Ibu, maafkan saya. Saya sayangkan ibu…



Short Video: Don't Forget Your Mother




Fitna vs. Akhirat

on 7:13 PM

Title of this entry refers to the two latest film & documentary that were released in the last 2 weeks.

Fitna: A short documentary, 15 minutes, from Netherland. Produced by Geert Wilders, a far Right MP in the Netherland's States General (i.e. Parliament). This video is available at JihadWatch website. Though the documentary has been removed from LiveLeak, the original video-sharing website where it was first posted, it is still available at Google Video right now.

It has sparks anger among Muslims throughout the world. Hundreds of organisations and influential figures, including our ex-Prime Minister Tun Dr Mahathir Mohamad, have condemn the release of the documentary. It falsely accuse the Quran as the source of violence, terrorism and oppression in the world.

Akhirat: A film from that was released in Malaysia last week. (You can watch the movie trailer at You Tube or read the review from Faisal Tehrani at his blog.) Currently the official website of the movie is down, and I'm still waiting for the movie torrent.

The producer of the film (note: a non-Muslim) said that the movie was inspired by the introduction of Islam Hadhari. Sadly, it portrayed some Muslims as having a free and westernized life, without any real connection with the movie title. I believe that if the script writers, director, actors and actress really understand the meaning of Akhirat and can imagine the punishment after it, the movie, after all, will not be produced.

Both of these productions use 'Islamic' titles to attract attention from both muslims and non-muslims alike. But unfortunately the values (i.e. theme, substance) are not Islamic at all.

The documentary sparks anger among Muslims, but wait! How about the film?
Does anyone has concerns about it? Where are our umara' and ulama'?
Where are the muslims? Where are the people who declare themselves as the protectors of Islam and the muslims?

Why is this "form and substance theory" can't be understood by our people?
We put a major concern on the "form", but not the "substance".

We care about how something looks like, and ignore what is actually inside.
We like the good names and labels, rather than the content.

We write everything on paper, but we don't practice it in the real world.
We remember the historical dates, but forgot the values.

When are we going to change?
.
.
"Allahumma inni a'uzubika min 'azabi jahannam,
wa min 'azabil qabr, wa min fitnatil mahya wal mamat,
wa min fitnatil masihi dajjal"
.

AnYTa by Fatih

on 5:51 PM

Sayupan angin sang malam
membawa diriku
mengingatkanku pada diriMu.
Aku pun mulai berkhayal
apabila semua
berawal dan berakhir bahagia.

Sungguh indahnya
bila semuanya
berjalan tanpa ada duka.
Tapi semuanya
pasti ada programNya
yang terjadi pada diri kita.

Anugerah yang terindah
yang kini kuanggap
adalah saat diriku mulai berubah.
Anugerah yang terindah
yang kini kuanggap
saatku mulai semua hidup yang baru.

Sayupan angin sang malam
membawa diriku
mengingatkanku pada diriMu.
Aku pun mulai teringat
akan semua salah
yang selama ini aku perbuat.

Sungguh indahnya
bila semuanya
berjalan tanpa ada duka.
Tapi semuanya
pasti ada programNya
yang terjadi pada diri kita.

Anugerah yang terindah
yang kini kuanggap
adalah saat diriku mulai berubah.
Anugerah yang terindah
yang kini kuanggap
saatku mulai semua hidup yang baru.

Dimana aku berdiri saat ini.
Aku sedar.
Aku hanya manusia sekecil ini
yang tak punya nyali sama sekali.



"Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal ia baik bagi diri kamu. Dan boleh jadi menyukai sesuatu, padahal ia tidak baik bagi kamu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." [2:216]

.

Easter & Books

on 9:12 AM

Baru usai South Island Brothers Camp kelmarin. 3 daripada 5 hari cuti Easter dihabiskan untuk kem ini. Keletihan, gembira dan semangat. Sejak 2 bulan lepas merancang, Alhamdulillah akhirnya terlaksana dengan jayanya. Dari Christchurch dan Dunedin bertemu, dengan kehadiran tertinggi setakat ini saya rasa, hampir mencecah 80 orang. Namun saya kesalkan satu perkara. Figure saya sepanjang kem, ke sana ke mari dengan loud-hailer, whistle atau marker di tangan membuatkan saya kurang berkesempatan untuk berkenalan dan menghabiskan masa dengan sahabat-sahabat, baik baru mahupun lama. Satu kekurangan, disadvantage pada pengendali program kerana tidak dapat bersama dekat dengan 'masyarakat'?

Bagaimana agaknya nanti bila sudah berjawatan besar, di tempat kerja? Di kawasan perumahan, di dalam negeri? Bagaimana mahu jadi pemimpin masyarakat? Pemimpin negara? Apa lagi pemimpin umat Islam, dengan latar belakang sosio dan budaya yang berbeza?

Seseorang pemimpin yang dipilih punya tanggungjawab untuk melaksanakan amanah, dan pada masa yang sama memastikan hubungannya dengan masyarakat terjaga. Bagi saya yang pertama itu lebih mudah dari yang kedua. Pelaksanaan program berjalan mengikut apa yang sudah dirancang, di'tuliskan' di atas kertas. Cuma perlu laksanakan sahaja, dan bila ada apa-apa perubahan
back-up tersedia. Tetapi yang kedua tidak. Mood dan personaliti orang di sekeliling tidak boleh dicetak di atas kertas. Ada seribu satu macam sifat dan kerenah yang perlu dihadapi. Bila berhadapan dengan orang yang sifatnya 'api', perlu bijak jadi air atau tanah. Dengan orang yang sifatnya 'besi', perlu mahir jadi penggilap supaya bersinar atau tukang lebur supaya acuan yang mantap dapat dibentuk.

Apapun, pengalaman terjun sungai dengan air sesejuk ais, makan epal fresh dari pokok, papan gelongsor setinggi 3 meter, breakfast ala kadar dengan 2 keping roti dan mixed-spread 'sesuka hati' (note: stok makanan habis
on last day), sesi kuiz yang meriah dan sangat informatif, tazkirah subuh di keliling unggun api, dan kenangan lain dalam masa 3 hari yang terasa singkat akan sentiasa diingati. Pengajaran, peringatan dan ilmu yang diperoleh inshaAllah akan dimaksimakan kegunaannya dalam kehidupan seharian.

Cuti tinggal sehari, sekarang perlu buka buku,
study Endocrine dan Brain & Behaviour. Harapan untuk baca buku baru nampaknya tertangguh sekali lagi.

Koleksi buku dari cuti
summer lepas masih ada yang tertangguh untuk dibaca, kini tambah 3 buah buku baru dari perpustakaan universiti untuk dibaca. Semua gara-gara pukulan hebat dalam PRU-12 yang lepas, membuatkan saya kepingin baca buku-buku sebegini.

1) Malaysia In Transition: Politics and Society (Abdul Razak Baginda)
2) May 13: Declassified Documents On The Malaysian Riots 0f 1969 (Kua Kia Soong)
3) Other Malays: Nationalism and Cosmopolitanism In the Modern Malay World (Joel S. Kahn)

Sepanjang summer, tiap kali ke kedai buku, pasti ada buku yang dicapai. Hampir 20 buah buku
in total rasanya. Yang sudah habis dibaca baru separuh. Yang lain masih tersusun dalam almari di bilik. Ya Allah, kurniakan aku kekuatan, kefahaman dan kelapangan untuk menekuni lautan ilmu-Mu yang semakin lama nampak semakin luas bagiku!

Novel:
1)
Imam - Abdullah Hussein (Koleksi peribadi, a must read bagi saya. Walau kisahnya lama, tema dan 'inti'nya akan tetap laku sepanjang zaman bagi saya. Kisah manusia dan perubahan.)

2)
Bila Tuhan Berbicara - Faisal Tehrani (Pluralisme, murtad, perjuangan dan pergolakan jiwa seorang remaja. Boleh memeningkan kepala jika anda tidak bersedia untuk memahami apa yang cuba dibawa oleh penulisnya.)

3)
Tariq: Menang ataupun Syahid- Abdul Latip Talib (Kisah sirah yang disampaikan semula dalam bentuk yang lebih menarik. Teknik penceritaan tentang peperangan, tipu muslihat dan kebijaksanaan penakluk kota Sepanyol ini mampu membangkitkan semangat yang lesu dalam diri.)

4) Ayat-Ayat Cinta: Habiburrahman El Shirazy (Perlu lagikah komen untuk novel ini? Seribu satu macam pengajaran yang cuba disampaikan penulis. Cuma perlu berjaga-jaga munkin, agar tidak hanyut dalam angan-angan, khayalan dan imaginasi indah tentang 'pasangan idaman'. Buku ini hadiah untuk seorang adik yang nampaknya masih tercari-cari erti sebuah kehidupan)

Sirah:
1) Biografi Muhammad bin Abdullah: Perjalanan Hidup Seorang Nabi - PTS Siri Sejarah & Tamadan (Hadiah dari bekas boss di pejabat, Pak Rashid. Terima kasih tak terhingga atas tunjuk ajar, pengalaman dan peluang menuntut dalam suasana baru di office)

2) Fiqh Sirah - Muhammad Sa'id Ramadhan Al-Buti (Alhamdulillah akhirnya dapat juga buku yang 'proper'. Sebelum ni cuma pakai on printed paper from PDF version. A must read untuk para 'pejuang', dalam memahami dan mengambil contoh dari perjuangan Nabi SAW)

Motivasi:
1) Ke Arah Kehidupan yang Lebih Sukses! - Amru Khalid (Penulis dari Mesir yang semakin dikenali dan banyak menulis buku-buku untuk membangkitkan semangat pemuda Islam. Kaya dengan peringatan dan ketukan-ketukan bernas buat menyedarkan diri. Gaya penyampaian dan penceritaannya tidak membosankan seperti sesetengah buku-buku motivasi lain)

2) Pembangunan Iman & Kekuatan Peribadi - Amin Nordin Abdul Rahman (Hadiah dari boss no-2 di office, kak Jun. Jazakillahu khayran kathira atas tunjuk ajar, perkongsian dan suka duka di pejabat sepanjang 2 bulan setengah di sana.)

English:
1) The Quran: A Biography - Bruce Lawrence (Pandangan penulis Barat tentang Al-Quran dan Islam. Analisisnya tidak terlalu berat sebelah, hasil pengalaman, pengkajian dan pergaulannya dengan Muslim. A good start for non-Muslim? Or a good book for Muslim to read an unbiased perception about Quran from the West?)

2) Men are from Mars, Women are from Venus - John Gray (Offer kat Kinokuniya, so terus sambar dan beli buku ni. haha.. Bagus untuk memahami sedikit latar belakang masalah between gender mungkin? Apapun, baru habis satu chapter buku ni. Masih dalam waiting list untuk dibaca.)

Cukup 10 buah buku dalam senarai. Ada dalam 10 buah lagi atas rak almari. Mostly adalah buku-buku fikrah, ibadah dan dakwah. Yang ini pun tak terbaca lagi, apa lagi buku-buku lain dalam pelbagai bidang dan fokus. Tambah lagi dengan majalah-majalah yang ditinggalkan di rumah, harapnya punya manfaat dan tak dibiaran berdebu. Koleksi majalah favourite, Majalah I pun terpaksa ditinggalkan. Alhamdulillah kebanyakan penyumbang artikelnya seperti Dr. Danial, Dr. Asri, Utz Hasrizal, Utz Maszlee punya laman web sendiri. Sekurang-kurangnya dapat juga sedikit update setiap bulan.

Bagaimanakah Melayu abad dua puluh satu
Masihkan tunduk tersipu-sipu?
Jangan takut melanggar pantang
Jika pantang menghalang kemajuan;
Jangan segan menentang larangan
Jika yakin kepada kebenaran;
Jangan malu mengucapkan keyakinan
Jika percaya kepada keadilan.
(Melayu - Dato' Usman Awang)

Hari ini, jalan ini pasti semakin berliku
kerana masa depan belum tentu
menjanjikan syurga
bagi mereka yang lemah dan mudah kecewa
(Perjuangan Belum Selesai - Tun Dr Mahathir)

...kek sambutan hari lahir di pejabat...
(bila 7 orang disambut serentak, nama yang paling bawah paling muda)
.